Hikmah Kejujuran Versi Mbah Karto

Namanya mbah Karto. Lelaki tua berusia kuranglebih 90 tahun ini adalah seorang pejuang tua. Tinggal di sebuah gubuk tua. Persis sebelah timur rumah saya. Terkadang saya maen-2 ke rumahnya, sekedar untuk "say hello", sembari memberikan sedikit makanan dan rokok kesukaannya . Meskipun usianya sudah renta, semangatnya masih membaja. Tiada suka berkendara, kemana-mana hanya jalan kaki beralaskan sendal jepit usang.

Napasnya masih panjang. Ini terbukti dari hisapan rokok klobot yang selalu setia berada dibibirnya. Hanya saja, akhir-akhir ini ia mulai mengeluh, kakinya mulai terasa sakit bila diajak berjalan. Belum lagi matanya yang mulai rabun. Pendengarannya mulai terkikis usia. Bila saatnya kita berbicara, kita harus rela mendekarkan mulut ke telinganya.

Ia selalu bercerita masa perjuangannya dulu membela Indonesia. Pernah suatu ketika, ia terlepas dari rombongan. Ketika berjalan kaki semberi memanggul senjata usang, di kanan-kirinya datang serombongan tentara belanda. Tanpa ba bi bu, tentara belanda itu memberondongnya dengan peluru.

Ia terkesiap. Pasrah. Katanya, kematian sudah begitu dekat. Namun Tuhan masih sayang padanya. Ia bercerita, dari sekian banyak berondongan peluru, tak ada satupun yang mampir ke tubuhnya. Padahal jaraknya dekat. Para penjajah itu kebingungan. Di tengah kebingungan para tentara belanda, ia berpikir cepat. Ia nekat menorobos kepungan tentara belanda. Seolah terkesima, para tentara itu seolah memberikan jalan.

"Padahal saya tidak punya pegangan apa-apa," katanya.
"saya juga tidak punya guru," katanya lagi.

Ia menerawang.
"Dalam hidup saya, saya berusaha jujur,tak berbohong kepada siapapun, mungkin itu yang membuat saya selamat dari berondongan peluru," ujar lelaki renta yang telah ditinggal mati isterinya, semenjak usianya 25 tahun."
"saya tidak akan kawin lagi, saya telah berjanji padaisteri saya bahwa saya setia kepadanya," sambungnya...

Leave a Reply

Daftar Blog Saya

Diberdayakan oleh Blogger.

Entri Populer

Mengenai Saya

Foto saya
malang, jawa timur, Indonesia
sipppp sipppp sippp ajalah hidup ini